"Aku rindu," ucapnya sambil menjatuhkan diri ke pelukanku.
"Bah! ratusan kali kau bilang rindu. Tapi sehelai khabarpun tak kau kirim." Kulepaskan pelukannya, memberinya selembar kertas, dan melangkah ke sudut. Membuka bilah kaca jendela, lalu menghirup udara dari ketinggian rumah susunku.
"Aku kirim email berkali-kali, tapi tak kau balas," ujarnya sambil menghela tubuhnya ke sofa di ujung ranjang.
"Itu kan cuma dalihmu saja. Emailku tak pernah berganti, tapi tak satupun kutemukan sebaris kalimatmu," jawabku sambil membuang nafas kesal.
"Lalu email siapa yang kukirimi khabar nyaris tiap hari selama seminggu ini?" tanyanya sambil mengerling padaku.
"Mana kutahu? Mungkin kekasihmu, selingkuhanmu, bahkan mungkin penggemar gelapmu," kataku sambil meleparkan kertas dan menggedikkan bahu.
"Tapi aku rindu kamuuu ...!" Dia berteriak sambil meremas kertasku dan membuangnya sembarangan.
"Ini lihat! Kubawakan pempek dengan cuko pedas. Sengaja kubeli dari tepian Musi, langgananmu itu, Ayuk." Dia mendekatiku sambil menyodorkan sepiring pempek kegemaranku.
Kucium aroma sedapnya hingga cuping hidungku bergerak ritmis. Kuambil lagi kertas dari sakuku, kutuliskan, "Pandai kali lah kau menembus kemarahanku. lain kali jangan tinggalkan Ayuk sendiri terlalu lama. Cuma kamu yang bisa ngobrol denganku."
"Ya Ayuk ... cuma Ayuk kakakku seorang juga, yang memahami diriku, yang tak bisa mendengar suara-suara. Ayo kita habiskan pempek ini."
Kupeluk dia, dengan kerinduan yang penuh. Lalu menghabiskan malam dengan makan pempek berkuah cuko, sambil bercakap lewat bahasa tulisan dan isyarat, antara aku si bisu dan adikku si tuli.
7:42 AM
Titie Surya

Posted in:
2 komentar:
Hehe trtipu lg...mkanya agak bngung dr td dsebut2 selembar kertas tp ga jelas fungsiny dalam cerita, eh ga tahunya tu sarana komunikasi utk si kakak bisu kepada adkny si tuli, brpa rim kertas dalam sebulan dia habiskan ya utk ngobrol? good job for u, trs brkarya...
Hehehe alhamdulillah berhasil membuat kak Bahria lagi-lagi tertipu dengan endingnya :)
Thanks kakak, semoga aku bisa segera membukukan juga kumpulan fiksi miniku :)
Post a Comment
Untuk mempererat persahabatan, tinggalkan jejakmu di tulisan ini ya sahabat. Terima kasih