Wednesday, April 13, 2011

Tulisan Yang Menampar

"10% dari hidup anda terjadi karena apa yang langsung anda alami. 90% dari hidup anda ditentukan dari cara anda bereaksi". ~ Stephen Covey~



Sebagai Akupunkturist yang juga memeberikan layanan on call, membuatku harus selalu siap setiap saat jika ada panggilan dari pasienku. Seperti hari itu, pagi-pagi sekali aku sudah ditelepon oleh salah satu pasienku. Saking terburu-burunya hendak menuju rumah pasien, kepalaku kejedut sisi atas tangga saat berjalan turun dari kamarku, jeduukkk...aaach..#@$@#*****, sesaat kepalaku guncang dan pandangan mataku berkunang-kunang. Aku berpegangan pada sisi samping besi pengaman tangga berusaha menyeimbangkan limbung langkahku.

Setelah kucapai keseimbangan, aku meneruskan langkah meski dengan kepala yang nyut-nyutan. Dalam perjalanan dengan angkot kupijit-pijit kepalaku untuk mengatasi rasa sakitnya, lumayanlah untuk menahan sejenak cenat cenut yang kurasa.

Saat berinteraksi dengan pasien-pasienku yang jumlahnya tiga orang pagi ini dalam satu keluarga, pusingku tak terasa. Usai menangani pasien-pasienku, Aku kembali pulang dengan naik angkot yang sama. Ternyata kesialan belum beranjak dariku hari ini. Di terminal, angkot yang kunaiki ngetem lama sekali menunggu penumpang penuh. Panas luar biasa diluar sana menerabas masuk dan memanggang seisi angkot dengan suhunya yang luar biasa tinggi hari ini dan itu menyebabkan kepalaku kian berdenyut sakit. Kucoba mengatasi kejenuhan menunggu angkot berjalan, aku sms an dengan sahabatku.

"Lagi ngapain? aku dah di angkot nih, lama banget nunggu penuh",sms send.

"Lagi kerja biasa, lagi banyak klien nih, kamu nggak papa ta? tumben sms gini hari?, panas loh diluar sana", jawabnya penuh rasa khawatir.

"Aku nggak papa cuma pusing tadi pagi kejedut tangga", balasku.

"Duuhhh kejedut tangga lagi??? tuw tangga kok braninya cuman sama kamu ya, awas ntar kubalas..hehhehe lebay ya...:)", jawabnya berusaha menghiburku.

":)bete niihh angkot nggak jalan-jalan, bikin kepalaku tambah pusing aja", kataku mengeluh.

"Jangan bete dong, tar tambah pusing looh, kemaren Aku baca tulisan katanya mendingan kamu dzikir atau nyanyi aja, kamu kan ngga bisa ngontrol kapan angkotnya berangkat", balasnya.

"Wakakakak...kena deh gue kepentung sama tulisan sendiri :)", Aku membalas sambil tersenyum karena sindirannya tentang tulisanku disebuah majalah online.

"Emang enak...!!lupa sama tulisan sendiri hehehhe", balasnya puas bisa meng KO diriku.

"Iya, serasa ditampar bolak balik plak plok...:) akhirnya jalan nih angkot setelah satu jam dan duabelas menit ngetem", kataku lagi.

"Waah pantesan aja kamu bete, habis sibuk banget fokus ngitungin waktu. Coba kamu fokus mikirin sahabatmu ini yang baik, cantik dan imut ini, pasti nggak bete hehehhe", balasnya masih terus dengan usilnya.

"Dasaaaaarr narsiiiissssss...udah ach, thanks ya dah nemenin beteku", balasku mengakhiri sms kami.

"Ok, hati-hati dijalan ya", balasnya juga mengakhiri sms.

Ternyata, memang aku masih harus banyak berlatih mengumpulkan reaksi-reaksi positif buat mensikapi keadaan yang cuma sepuluh persen tapi rawan menimbulkan kejenuhan dan membangkitkan emosi kemarahan, sementara aku punya sembilan puluh persen kemampuan buat merespon setiap keadaan dengan reaksi-reaksi positif yang selalu biaa melegakan hati.

Satu lagi, seharusnya setiap apa yang kita ucapkan atau tuliskan bisa menjadi pengingat buat diri sendiri untuk selalu sanggup mengumpulkan energi positif dan meletupkannya menjadi sebentuk katarsis dalam mensikapi apapun yang kita alami disegala situasi.



*Sebuah pelajaran buatku atas lalai diri, Aku berlindung kepada Allah atas tulisan yang tidak memberi manfaat. Subuh, 30 Maret 2011 @Titie Surya

0 komentar:

Post a Comment

Untuk mempererat persahabatan, tinggalkan jejakmu di tulisan ini ya sahabat. Terima kasih

Followers

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | 100 Web Hosting