Tuesday, May 28, 2013

Suatu Masa Pada Sebuah Proses

Seorang sahabat suatu hari berkata padaku melalui sms, " Yang sudah terjadi dan yang terjadi saat ini Itulah takdir kita. Tapi apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, kita tidak tahu apa takdir kita. Kewajiban kita adalah berikhtiar dengan baik dan benar, dan berdoa semoga Allah menetapkan kebaikan-kebaikan dan mengabulkan keinginan kita."

Bukan lagi menjadi sebuah rahasia, bahwa dalam menjalani kehidupan di atas dunia ini, setiap manusia akan mengalami ujian dan cobaan. Layaknya sebuah perjalanan, di suatu tempat dan suatu masa. mungkin saja kita tiba-tiba berhadapan dengan cuaca yang tidak bersahabat. Bisa jadi hujan deras diiringi badai angin menghambat laju perjalanan kita. Belum lagi jika harus terjebak banjir dan kemacetan lalu lintas pada saat bersamaan. 

Pada saat seperti itu, kita hanya memiliki dua pilihan, berhenti menepi menunggu hujan reda, badai angin berhenti, dan banjir surut sambil terjebak di tengah kemacetan lalu lintas yang akan kian macet karena kendaraan yang kita tumpangi berhenti di tengah jalan. Atau kita tetap melanjutkan perjalanan meski dengan laju kendaraan yang sangat perlahan, tersendat-sendat, dan menguras energi jiwa. Namun kita akan sampai pada tujuan dengan selamat

Jika saya berada di kondisi tersebut, saya memilih tetap melanjutkan perjalanan meskipun dengan kecepatan perlahan, sambil tetap waspada, dan menyenandungkan dzikir agar hati tak tergerus kebosanan dan kekesalan.  Karena jika saya berhenti, maka kian lama sampai di tujuan dan kian membuat kondisi lalu lintas macet disebabkan kendaraan saya berhenti di tengah jalan, dan tentu saja membuat emosi jiwa kian melambung hingga ke ubun-ubun.

Begitupula dalam menjalani sebuah anugerah kehidupan. Begitu banyak rintangan yang harus kita jalani. Mengutip Steven Covey, bahwa keadaan yang kita alami adalah 10% saja akan berdampak pada kehidupan kita, karena 90%nya dipengaruhi dari sikap mental kita menghadapi keadaan tersebut. Setiap manusia memiliki jatah gagal dalam hidupnya. Pun setiap manusia memiliki masa kejayaan yang sudah ditakar dan dicatat di Lauhul Mahfus. Biarkan habis jatah gagalmu hari ini, agar tak jadi "hantu" yang membayangi langkah ke depan.

Jika pada saat menghadapi sebuah kegagalan, musibah, kejatuhan, kebangkrutan, dan nama lainnya yang mewakili rasa sakit, sedih dan keterpurukan, kemudian kita berhenti, maka kita tidak pernah tahu bahwa di depan sana ada kesempatan yang Allah berikan buat kita untuk meraih keberhasilan.

Sebagai manusia, kita sering tidak setia menjalani proses. Tak jarang juga kita terjebak pada kejayaan di masa lalu, sehingga begitu berat beban untuk melangkah meraih masa depan yang lebih baik. Kewajiban manusia hanyalah berikhtiar, berputar bersama proses dengan sekuat daya dan upaya untuk memperbaiki keadaan yang tidak menyenangkan. 

Berdamailah dengan masa lalu, lepaskan kemarahan, keluarlah dari zona nyaman, dan maafkan setiap kesalahan orang yang pernah melukai kita, lalu teruslah melangkah menembus pekatnya kehidupan yang memang pada galibnya tak semulus perjalanan di atas karpet merah bertabur mawar.

Semakin ikhlas hati menerima seburuk apapun masa lalu yang pernah dialami, maka semakin besar peluang untuk meraih kebahagiaan dan keberhasilan di masa depan. Ubahlah pikiran negatif menjadi positif. Embuskan selalu energi positif dalam hati dan benak agar tak lelah  melangkahi setiap masalah. 

Sulitkah? tentu saja, tapi bukan berarti tidak bisa diupayakan. Allah, RosulNya, orang-orang beriman dan yang berakal sehat, akan melihat setiap upaya kita yang setia pada proses menuju sebuah perubahan. Karena bagaimanapun soal hasil adalah hak prerogatif dan rahasia Allah saja. Namun bukan berarti keberhasilan tidak memiliki parameter. Bagaimana mungkin kita akan bisa meraih keberhasilan jika kita lelah, bosan dan berhenti berproses?

Jadikan setiap hari adalah hari yang luar biasa. Hari di mana seolah kita akan terus hidup yang akan memacu kita untuk terus berusaha menjadi lebih baik. Juga hari di mana seolah ini adalah hari terakhir yang kita miliki, sehingga kita terpacu mengumpulkan sebanyak-banyaknya usaha menjadi berhasil dan kebaikan yang banyak. 

Pilihan ada di tangan kita. Mulailah dari yang kecil, dari diri sendiri. Mulailah dari sekarang atau menyesali keterlambatan.

Hasbunallah wani'mal wakil ni'mal maula wa ni'man nashir la haula wa la quwwata illa billahil'aliyyil 'adhim ....

Karang Menjangan, 28 Mei 2013
*Specially for a friend, thanks for inspiring me by your sms. Dont be tired to remind me for the goodness shake.
*Special thanks buat Bu Neneng, Terima kasih telah memberiku pengalaman yang luar biasa. I will follow your step in goodness

0 komentar:

Post a Comment

Untuk mempererat persahabatan, tinggalkan jejakmu di tulisan ini ya sahabat. Terima kasih

Followers

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | 100 Web Hosting