Thursday, February 9, 2012

Jangan Usik Percumbuanku!

Pagi masih melipir di antara bulir-bulir embun yang enggan beranjak. Kalaulah tak dihela sapuan bilah-bilah sinar surya, pastilah tetes-tetes bening itu tak hendak menguap. Kuhirup kuat-kuat udara segar nan dingin yang dihantarkan lewat hembus angin yang masuk lewat celah jendela kamarku. Kupandangi jam dinding yang baru menunjukkan waktu usai subuh.

Kuhampiri kekasihku usai sholat. Dia masih asyik tertidur setelah semalaman lelah bercumbu denganku. Kubelai mesra baju birunya, kuhirup aroma tubuhnya yang selalu saja mampu membius sinap-sinap di kepalaku. Kusentuh tiap inci bagian tubuhnya sepenuh gairah pagi yang selalu saja menggelorakan hasrat bercinta dengannya.

Hari ini seperti hari-hari lainnya, aku takkan beranjak dari sisinya. Cinta telah melenakanku. Bahkan rasa lapar tak kuasa mengusikku untuk pergi dari sisinya. Aku tersenyum sambil membuka penutup tubuhnya. Aaah ... aku terpana, tak pernah cukup mengaguminya dari detik ke detik dalam hidupku. Aku betul-betul jatuh cinta padanya dengan gelora hasrat yang membubung.

Tapi aah ... kenapa burung beo tetanggaku mengusik percumbuanku? Teriakannya memecah hening pagi yang sarat aroma cinta. Kupaksakan untuk menengoknya dari helai jendela yang terbuka. Kuteriakan padanya, "Berisiiik! Jangan usik percumbuanku dengan kekasihku!" Lalu kututup jendela dan kembali pada percumbuan dengan Lepi, laptop kesayanganku agar jalinan cinta segera melahirkan kata-kata.

9 komentar:

Unknown said...

dan salah satu hasilnya ya FF ini..... :)

pikiran di buat kebat kebit kesana kemari bund? nice.....

Titie Surya said...

Hahahaha kebat kebit kenapa, Ridwan? :)

Unknown said...

di awal dan di akhir arah pikiranku jadi beda... :D

Titie Surya said...

Hahahah, pasti kamu mengira ini cerit percintaan yang gimanaaa gituuu ya, Ridwan? :) tertipu niiih yeeee... *Yes! berhasil

Titie Surya said...

Haha..kirain...(dalam hati kok diceritain smpe detail y...) eh ternyata.... krna bhasanya asyik jd trbuai k dlm alur cerita tanpa menyadari itu gaya berbahasany seorang penulis... so nice writing...

bahriaabidin said...

Haha...kirain...(dalam hati "kok diceritain smpai detail ya?") eh ternyta.... Karna bahsanya asyik...jadi terbuai ke dalam alur cerita tanpa menyadari itu gaya berbahasanya seorang penulis... So nice writing...

Andro Bhaskara said...

wkwkwkwkwk.. senasib dengan kang Ridwan.. saya tertipu dengan ceritanya.. kirain... hahahaha.. awalnya saya jijik.. eh..eh.. wkwkwkwkwkwk.. kereen.. :D

Titie Surya said...

Hahahaha Andro tertipi juga ... terima kasih kunjungannya ya. Silakan membaca fiksi miniku yang lain :)

Irma Devi Santika said...

kena tipu juga. hahahaha..
lagi-lagi ending yang tak terduga, tapi emang keren :)

Post a Comment

Untuk mempererat persahabatan, tinggalkan jejakmu di tulisan ini ya sahabat. Terima kasih

Followers

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | 100 Web Hosting