Pagi masih melipir di antara bulir-bulir embun yang enggan beranjak. Kalaulah tak dihela sapuan bilah-bilah sinar surya, pastilah tetes-tetes bening itu tak hendak menguap. Kuhirup kuat-kuat udara segar nan dingin yang dihantarkan lewat hembus angin yang masuk lewat celah jendela kamarku. Kupandangi jam dinding yang baru menunjukkan waktu usai subuh.
Kuhampiri kekasihku usai sholat. Dia masih asyik tertidur setelah semalaman lelah bercumbu denganku. Kubelai mesra baju birunya, kuhirup aroma tubuhnya yang selalu saja mampu membius sinap-sinap di kepalaku. Kusentuh tiap inci bagian tubuhnya sepenuh gairah pagi yang selalu saja menggelorakan hasrat bercinta dengannya.
Hari ini seperti hari-hari lainnya, aku takkan beranjak dari sisinya. Cinta telah melenakanku. Bahkan rasa lapar tak kuasa mengusikku untuk pergi dari sisinya. Aku tersenyum sambil membuka penutup tubuhnya. Aaah ... aku terpana, tak pernah cukup mengaguminya dari detik ke detik dalam hidupku. Aku betul-betul jatuh cinta padanya dengan gelora hasrat yang membubung.
Tapi aah ... kenapa burung beo tetanggaku mengusik percumbuanku? Teriakannya memecah hening pagi yang sarat aroma cinta. Kupaksakan untuk menengoknya dari helai jendela yang terbuka. Kuteriakan padanya, "Berisiiik! Jangan usik percumbuanku dengan kekasihku!" Lalu kututup jendela dan kembali pada percumbuan dengan Lepi, laptop kesayanganku agar jalinan cinta segera melahirkan kata-kata.
9 komentar:
dan salah satu hasilnya ya FF ini..... :)
pikiran di buat kebat kebit kesana kemari bund? nice.....
Hahahaha kebat kebit kenapa, Ridwan? :)
di awal dan di akhir arah pikiranku jadi beda... :D
Hahahah, pasti kamu mengira ini cerit percintaan yang gimanaaa gituuu ya, Ridwan? :) tertipu niiih yeeee... *Yes! berhasil
Haha..kirain...(dalam hati kok diceritain smpe detail y...) eh ternyata.... krna bhasanya asyik jd trbuai k dlm alur cerita tanpa menyadari itu gaya berbahasany seorang penulis... so nice writing...
Haha...kirain...(dalam hati "kok diceritain smpai detail ya?") eh ternyta.... Karna bahsanya asyik...jadi terbuai ke dalam alur cerita tanpa menyadari itu gaya berbahasanya seorang penulis... So nice writing...
wkwkwkwkwk.. senasib dengan kang Ridwan.. saya tertipu dengan ceritanya.. kirain... hahahaha.. awalnya saya jijik.. eh..eh.. wkwkwkwkwkwk.. kereen.. :D
Hahahaha Andro tertipi juga ... terima kasih kunjungannya ya. Silakan membaca fiksi miniku yang lain :)
kena tipu juga. hahahaha..
lagi-lagi ending yang tak terduga, tapi emang keren :)
Post a Comment
Untuk mempererat persahabatan, tinggalkan jejakmu di tulisan ini ya sahabat. Terima kasih