Monday, March 12, 2012

Aku Di atas Pentas

Sahabat Lan Fang Maraton Baca Puisi 11 Jam

Minggu, 11 Mar 2012 - 10:00 s/d Minggu, 11 Mar 2012 - 21:00
11 1festival lanfang 6

Salah satu sahabat Lan Fang saat membacakan puisi. foto:CentroOne/Suryanto
Surabaya – Bertempat di Atrium Supermall Pakuwon Indah (SPI) Surabaya,Minggu, (11/03/2012) sebuah acara istimewa yang menjadi bagian dari Festival Lan Fang digelar. Acara yang diberi nama Pemecahan Rekor Pembacaan Puisi Tanpa Henti Sehari ini diikuti sekitar 200 orang. Puisi yang dibacakan berdurasi sekitar empat menit.

Saat satu orang selesai membacakan puisinya, satu orang yang lain sudah bersiap berdiri di sisi panggung. Pembacaan puisi dilakukan tanpa jeda mulai pukul 10.00 pagi hingga 21.00 malam.
Puisi yang dibacakan semuanya bertema tentang perempuan. Tidak sedikit juga menyinggung tentang kesehatan payudara perempuan.

"Puisinya sebenarnya bebas. Cuma mungkin mereka terinspirasi dari Lan Fang sehingga tidak sedikit mengangkat tema tersebut," kata Ketua Umum Festival Lan Fang, Ananto Sidohutomo kepada CentroOne.com di Surabaya, Minggu (11/03). Ikut berpartisipasi dalam acara ini tidak hanya sahabat-sahabat Lan Fang, satu dari tiga buah hati Lan Fang juga ikut membaca puisi.

Pemecahan rekor ini merupakan satu rangkaian dari Festival Lan Fang dipersembahkan untuk Lan Fang. Novelis, sastrawan asal Surabaya ini dikenal luas akan semangat pluralisme, humanisme dan keberpihakannya kepada orang yang tertindas dan berbeda.

Sosok dan semangat Lan Fang inilah yang akhirnya menjadi ruh Festival Lan Fang. Mulai dari pembacaan puisi, musikalisasi puisi, membatik puisi, pembacaan dongeng anak-anak dan bedah karya sastra hingga puncaknya pembacaan puisi tanpa henti hari ini.

Festival Lan Fang sendiri sudah diselenggarakan sejak 3 Januari lalu. "Festival ini pertama kali berkegiatan mulai digagas sejak meninggalnya Lan Fang 25 Desember lalu," ujar Ananto.

Selain pembacaan puisi tanpa henti sehari, dilakukan juga Launching tiga buku Lan Fang terbaru yang belum sempat dirilis hingga Ia tutup usia. Ketiha buku tersebut yaitu buku non fiksi Imlek Tanpa Gus Dur dan dua buku fiksi Sonata Musim Kelima dan Ghirah Ghata.

Oleh : Anggraenny P-editor:YL.antama.putra

Berita lain acara ini bisa dilihat di  http://www.radarsby.com/radarsurabaya%20pdf/3.pdf
Harian Jawa Pos, Metropolis section
Harian Surya

0 komentar:

Post a Comment

Untuk mempererat persahabatan, tinggalkan jejakmu di tulisan ini ya sahabat. Terima kasih

Followers

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | 100 Web Hosting