Thursday, May 3, 2012

Saat Keluh Di Pinggir Bibir

 Saat keluh di pinggir bibir
Nyaris terloncat tanpa fikir
Seraut wajah selalu mampir
Membuat kata perlahan melipir

Katamu, simpanlah duka, bagikan tawa
Tak cuma sebuah retorika tak bermakna
Melainkan terwujud secara nyata
Pada dirimu, meski kau bukan dewa



Saat keluh di pingir bibir
Aku cuma memanggilmu dalam sebuah kata, kakak ...
Lalu perlahan surut menyingkir
Karena kutahu, bebanmu jauh lebih membengkak

Saat keluh di pinggir bibir
Kupasang wajahmu di ruang mata
Menjadi rambu untuk berakhir
Menarik keluh dan memamahnya
Dalam sepi, dalam gulita tanpa nyala

Saat keluh di pinggir bibir
Kutahu, bukan cuma milikku seorang
Karenanya kukemas ia dan kuleburkan
Agar meragi ruhani menjadi sebuah kekuatan
Untuk melangkah tegap di atas dilatasi duka dan airmata

*Kudedikasikan buat seorang kakak yang kata-katanya selalu menguatkan jiwa kala lemah. Srikana, 3 April 2012

2 komentar:

ki sentanu said...

Luka tercipta untuk sampai pada bahagia

Bunda, iluv yu so much...

<3

Titie Surya said...

Thanks Rossi Elbana. Love you so much too :)

Post a Comment

Untuk mempererat persahabatan, tinggalkan jejakmu di tulisan ini ya sahabat. Terima kasih

Followers

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | 100 Web Hosting