Dalam waktu dekat ini, Indonesia
akan menjadi tuan rumah sebuah festival atau kontes kecantikan yang populer disebut
Miss World 2013. Acara ini akan digelar September nanti, dan nampaknya akan
berjalan mulus, karena telah mengantongi izin dari pemerintah. Padahal banyak
kalangan yang menolak dengan tegas ajang ini. Rencananya, karantina peserta
dilaksanakan di Nusa Dua Bali. Sedangkan puncak acara digelar di Sentul
International Convention Center (SICC) Bogor, Jabar, 28 September 2013.
Sedangkan malam penobatan digelar di Sentul International Convention Center
Bogor. Ironis, Indonesia sebagai negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia, membiarkan ajang kontes kecnatikan yang notabene bertentangan dengan hukum Islam.
Sejarah Berlangsungnya Miss World
Miss World adalah kontes
kecantikan tertua di dunia. Sejarahnya bermula dari tahun 1854 yaitu
saat kontes kecantikan modern pertama kali digelar di Amerika. Protes masyarakat Amerika akhirnya membuat kontes tidak
berlanjut. Dan uniknya panitia kontes kecantikan pertama di dunia tersebut
sebelumnya sukses menggelar kontes kecantikan anjing, bayi, dan burung. Lalu
sukses kontes kecantikan hewan tersebut tersebut diuji-coba untuk manusia.
Tahun 1951 di Inggris, Eric Morley
menggelar kontes kecantikan internasional untuk pertama kali. Kontes ini
berawal dari festival lomba yang bernama Festival Bikini Contest,
kemudian berganti nama menjadi Miss World.
Setelah Eric
Morley meninggal sehingga pagelaran tersebut diteruskan istrinya hingga muncul
konsep 3B yakni Brain (kecerdasan), Beauty (kecantikan),
dan Behavior (Kepribadian). Konsep 3B ini sebenarnya hanya
untuk memoles kontes kecantikan agar diterima banyak kalangan, karena saat itu
masih banyak pihak menolak kontes tersebut, bahkan hingga sekarang. Penyebabnya
tentu saja karena kontes kecantikan dinilai hanya meng-ekploitasi perempuan.
Hingga saat inipun kontes kecantikan masih ditolak para aktivis perempuan di
beberapa negara.
Pada tahun 1952 sebuah perusahaan
pakaian dalam di Amerika mencoba untuk mencari cara mempromosikan produknya
dengan menggelar Miss Universe. Tentu para peserta wajib berbusana
bikini agar menarik minat pembeli pakaian dalam tersebut. Pada tahun 1996
Donald Trump membeli hak kontes tersebut untuk ditayangkan di sebuah televisi.
Awal Keikutsertaan Indonesia
dalam Ajang Miss World
Indonesia mulai mengikuti kontes
kecantikan kelas dunia pada tahun 1982 dengan mengirimkan wakilnya, yakni Andi
Botenri, secara diam-diam karena di dalam negeri kontes kecantikan
semacam itu masih banyak pihak yang menolak. Tahun berikutnya, 1983, Titi
DJ dikirim diam-diam untuk mewakili Indonesia dalam kontes Miss World
di London Inggris.
Pengiriman diam-diam tersebut
dilakukan karena sebelumnya Dr. Daoed Joesoef, saat menjadi Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan periode 1977-1982, menyatakan secara terbuka penolakannya
terhadap segala jenis pemilihan kontes kecantikan. Daoed Joesoef menilai kontes
kecantikan hakikatnya adalah sebuah penipuan dan pelecehan terhadap
perempuan.
Kontes kecantikan hanya untuk meraup keuntungan
bisnis perusahaan kosmetika, pakaian renang, rumah mode, atau salon kecantikan,
yang bertujuan mengeksploitasi kecantikan perempuan sebagai primitive instinct dan nafsu dasar
laki-laki, serta kebutuhan akan uang untuk hidup mewah. Ia menolak
habis-habisan kontes kecantikan, meski dirinya lulusan luar negeri yang
berpandangan liberal.
Pada tahun 1992, kontes kecantikan
nasional bertitel Puteri Indonesia diizinkan pemerintah karena masih dianggap
sopan. Namun sejak tahun 1997,
kontes Puteri Indonesia dilarang Presiden Soeharto karena ajang pamer aurat itu
disalahgunakan penyelenggara. Ini terjadi karena setahun sebelumnya,
penyelenggara secara diam-diam menjadikan kontes tingkat nasional tersebut
sebagai ‘batu loncatan’ untuk mengirim pemenangnya, yaitu Alya
Rohali untuk mengikuti kontes Miss Universe 1996.
Suasana berubah justru ketika tahun 2000, di
masa pemerintahan Gus Dur, kontes Puteri Indonesia kembali diizinkan, namun
pemenangnya tidak dikirim ke kontes Miss Universe maupun
Miss World. Kebijakan ini tetap dipertahankan sewaktu Megawati memimpin
negara ini. Sedangkan pada pemerintahan
saat ini, pemenang kontes Puteri Indonesia tidak
dilarang, bahkan cenderung didukung untuk mengikuti kontes pamer aurat sejagad.
Mengapa Harus Ditolak?
Kontes kecantikan, apapun namanya, Miss
World, Miss Universe, Miss Indonesia, Puteri Indonesia,
None Jakarta, Putri Solo, Miss Hijab, dan seterusnya, layak untuk ditolak
karena berbagai alasan.
1. Perintah Allah
Subhanahu wa Ta’ala untuk Menutup Aurat dan Menahan Pandangan
“Hai Nabi katakanlah
kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang Mukmin:
‘Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian
itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu.
Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS
Al Ahzab: 59)
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman:
“Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang
demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang mereka perbuat.’ Katakanlah kepada wanita yang beriman: ‘Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya.’”
(QS An Nur: 30-31)
2. Perintah Nabi Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk Menahan Pandangan
Dari Buraidah
Radhiyallahu ‘Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam
bersabda, “Wahai ‘Ali, janganlah kamu mengikutkan pandangan dengan pandangan.
Sesungguhnya bagimu hanyalah pandangan yang pertama, dan bukan yang
setelahnya.” (HR. At-Tirmidzi no. 2777, Abu Dawud
no. 2149, hasan)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Telah dituliskan atas Bani Adam bagian
dari zina yang pasti ia melakukannya, tidak bisa tidak. Maka, zina kedua mata adalah
melihat (yang diharamkan), zina kedua telinga adalah mendengar (yang
diharamkan), zina lisan adalah berkata-kata (yang diharamkan), zina tangan
adalah memegang (yang diharamkan), zina kaki adalah melangkah (ke tempat yang
diharamkan), hati berkeinginan dan berangan-angan, dan kemaluan membenarkan itu
semua atau mendustakannya.” (HR Al Bukhari no. 6243
dan Muslim no. 2657, dan ini adalah lafazh Muslim)
3. Tabarruj (Berhias)
Seperti Orang Jahiliyah
Dari Abu Hurairah
Radhiyallahu ‘Anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda: “Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku
lihat: Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia
dan para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala
mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk
surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan
sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)
4. Tasyabbuh (Meniru) Gaya Hidup Orang Kafir
Dari Abdullah bin Amr
bin Al Ash Radhiyallahu Anhu, dia berkata: “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda: ‘Bukan termasuk golongan kami orang yang menyerupai
kaum selain kami.’” (HR. At Tirmidzi no. 2695)
Dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anhu dia
berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang
menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk darinya”.
(HR. Abu Daud no. 4031, shahih)
Dari Abu Sa’id Al Khudri, Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Kalian pasti akan mengikuti langkah-langkah orang
sebelum kalian sejengkal demi sejengkal atau sehasta demi sehasta, sampai
walaupun mereka masuk ke dalam lubang biawak, kalian pun memasukinya.” Para
shahabat bertanya: “Apakah yang dimaksud adalah Yahudi dan Nashara?” Beliau
menjawab: “Siapa lagi (kalau bukan mereka)?”
(Muttafaqun ‘Alaihi)
5. Simbol Penjajahan atas
Agama Islam
Dalam The Protocols of The
Learned Elders of Zion pasal 13-14, yang dianggap data otentik rencana
kaum Yahudi Zionis membentuk Tata Dunia Baru disebutkan, “Kita dirikan
sebanyak mungkin tempat pembangkit maksiat. Kita juga perbanyak reklame di
koran atau majalah, guna menyeru mereka agar masuk dalam arena kontes Ratu
Kecantikan, atau berkedok kesenian dan olahraga. Hiburan semacam itu akan
banyak melalaikan mereka dari mengurusi permasalahan kita, yang mungkin akan
membuat pertentangan antara kita dan mereka. Apabila dunia telah dikuasai, maka
tidak dibenarkan agama-agama selain Yahudi untuk berkembang. Karena kitalah
bangsa termulia dan agama Yahudi adalah agama pilihan Allah.”
6. Menjadikan Perempuan
sebagai Komoditas Ekonomi
Dalam pandangan Barat, mereka
memandang perempuan dengan pandangan terbuka. Hingga terbuka segala-galanya,
pakaiannya, dan auratnya dilihat sebagai simbol keindahan. Padahal inilah
simbol penghinaan. Ideologi kapitalisme
telah menjerat perempuan sebagai mahkluk cantik yang dipertontonkan. Kontes kecantikan
menjadikan perempuan dan tubuhnya sebagai barang dagangan di atas panggung,
catwalk, majalah, koran, dan televisi. Kecantikan dan tubuh perempuan peserta
kontes dijadikan alat promosi industri rating media, industri alat komestik,
dan industri fashion.
7. Dusta Konsep 3B
(Brain, Beauty, and Behavior)
Konsep 3B dalam kontes kecantikan,
yakni Brain (kecerdasan), Beauty (kecantikan), dan Behavior
(kepribadian), adalah konsep dusta untuk membungkus kontes semacam ini agar
diterima masyarakat. Kita akan bertanya-tanya, dalam kontes yang hanya dilakan
beberapa hari, bagaimanakah menilai kecerdasan, kecantikan, dan kepribadian?
Apakah ada tes IQ atau ujian Matematika? Tidak. Yang dinilai hanyalah satu
konsep saja, yakni kecantikan. Meskipun para juri mengatakan bahwa para
kontestan dinilai dengan konsep 3B, mengapa para finalis tetaplah mereka yang
cantik dalam pengertian umum saja?
Gagalnya Ajang Miss 2013 =
Gagalnya Upaya Liberalisasi
Penolakan terhadap ajang Miss World 2013 harus terus dilakukan.
Selama ini dengan "hanya"
mengirimkan duta kontes kecantikan tingkat
internasional saja sudah ditentang
masyarakat, khususnya umat Islam. Apalagi bila penyelenggaraannya
di Indonesia. Dengan penerimaan Indonesia atas Miss World akan meneguhkan
opini bahwa Islam tidak mempermasalahkan eksistensi perempuan melalui
kontes kecantikan, mengingat posisi Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar
di dunia. Hal ini akan
menjadi model bagi negeri-negeri muslim lain agar lebih toleran dan terbuka
terhadap ¨kemajuan¨ kaum perempuan. Dari sinilah dijajakan pemahaman tentang
kebebasan berekspresi dan gaya hidup hedonis. Pemenang kontes kecantikan akan
menjadi ikon bagi perempuan, termasuk para muslimah dalam memandang makna
kebahagiaan hidup, yakni berupa kecantikan, ketenaran dan berlimpahnya materi. Sehingga sangat jelas terlihat adanya upaya liberalisasi perempuan di
Indonesia. Umat Islam sudah seharusnya waspada dan berupaya untuk
menggagalkannya sebagaimana yang diperintahkan Baginda Rasulullah saw. :
عَنْ
أَبِي سَعِيْد الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ
صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ :
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ
مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ،
فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ
Dari Abu Sa’id Al Khudri radiallahuanhu berkata : Saya
mendengar Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Siapa yang
melihat kemunkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka
rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan
hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman. (RiwayatMuslim)
Alasan ¨tanpa bikini¨ tidak bisa
diterima, mengingat ajang kontes kecantikan bukan sekadar masalah bikini. Kontes kecantikan adalah bagian dari industri kapitalisme, dimana perempuan
menjadi ujung tombaknya. Perempuan cantik diorbitkan untuk mendongkrak image
sebuah produk. Mereka menjadi pion-pion para sponsor yang terlibat dalam ajang
tersebut. Kontes kecantikan tidak akan mendatangkan kehormatan bagi kaum perempuan.
Sebaliknya, kontes ini justru merontokkan harkat dan martabat kaum perempuan.
Perempuan kembali hanya dilihat dari segi penampilan fisiknya saja.
Pandangan ini sangat bertolak
belakang dengan Islam. Islam memandang wanita sebagai manusia terhormat dan
mulia yang wajib mendapat perlindungan. Islam menjaga wanita dengan
mensyariatkan agar wanita menutup auratnya dari laki-laki yang bukan mahramnya,
serta melarang bertabarruj. Meski
begitu, Islam tetap membolehkan wanita untuk beraktivitas yang tidak menyalahi
fitrahnya. Islam membolehkan interaksi pria dan wanita dalam hal-hal tertentu
yang umum. Meskipun ada aturannya, diantaranya laki-laki dan wanita harus
menjaga pandangannya. Wanita pun dihargai bukan dari penampilan
fisiknya,melainkan dari keshalihan dan ketakwaannya. Hal ini menjadikan para
wanita berfokus kepada amal-amal kebaikan yang membawanya kepada derajat takwa,
dan terjaga. Islam mencegah segala hal yang dapat menjadikan perempuan sebagai
obyek bisnis ataupun seksual. Namun,
perlindungan Islam ini tak mungkin dilakukan oleh individu saja melainkan harus
oleh negara. Maka, kebutuhan akan penerapan syariat Islam dalam bingkai negara Khilafah sudah sangat mendesak. Karena ini satu-satunya jalan
untuk menjaga perempuan dan mencegah lebih banyak kemunkaran yang terjadi.
Wallahu a’lamu bishshawabi
*Ditulis oleh Meivy Yusuf untuk Catatan Hati Titie Surya
3 komentar:
Ini mantab.. komplit banget
memberi solusi yang tepat dan makin menguatkan untuk menolak segala bentuk kontes Ratu-ratuan
walau tidak selengkap artikel diatas, saya juga pernah menulis artikel sebagai wujud penolakan terhadap kontes kecantikan, karena menurutku wanita itu diciptakan sudah menjadi makhluk yang cantik.
http://www.mediarobbani.com/2013/04/apa-yang-kau-cari-muslimah_21.html
ulasannya keren dan lengkap, saya suka dan setuju
bener bener....
saya setuju
meskipun dampaknya akan bagus buat periwisata indonesia khususnya bali, tapi kan kalo mau promosi wisata bisa dengan cara lain.... tidak harus dengan memamerkan wanita yaaa
Post a Comment
Untuk mempererat persahabatan, tinggalkan jejakmu di tulisan ini ya sahabat. Terima kasih