Thursday, July 4, 2013

Bersama Umat, Gagalkan Ajang Miss World 2013



Dalam waktu dekat ini, Indonesia akan menjadi tuan rumah sebuah festival atau kontes kecantikan yang  populer disebut Miss World 2013. Acara ini akan digelar September nanti, dan nampaknya akan berjalan mulus, karena telah mengantongi izin dari pemerintah. Padahal banyak kalangan yang menolak dengan tegas ajang ini. Rencananya, karantina peserta dilaksanakan di Nusa Dua Bali.  Sedangkan puncak acara digelar di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Jabar, 28 September 2013. Sedangkan malam penobatan digelar di Sentul International Convention Center Bogor. Ironis, Indonesia sebagai negara dengan populasi umat Islam terbesar di dunia, membiarkan ajang kontes kecnatikan yang notabene bertentangan dengan hukum Islam.


Sejarah Berlangsungnya Miss World
Miss World adalah kontes kecantikan tertua di dunia. Sejarahnya bermula dari tahun 1854 yaitu saat kontes kecantikan modern pertama kali digelar di Amerika. Protes masyarakat Amerika akhirnya membuat kontes tidak berlanjut. Dan uniknya panitia kontes kecantikan pertama di dunia tersebut sebelumnya sukses menggelar kontes kecantikan anjing, bayi, dan burung. Lalu sukses kontes kecantikan hewan tersebut tersebut diuji-coba untuk manusia. 

Tahun 1951 di Inggris, Eric Morley menggelar kontes kecantikan internasional untuk pertama kali. Kontes ini berawal dari festival lomba yang bernama Festival Bikini Contest, kemudian berganti nama menjadi Miss World
Setelah Eric Morley meninggal sehingga pagelaran tersebut diteruskan istrinya hingga muncul konsep 3B yakni Brain (kecerdasan), Beauty (kecantikan), dan Behavior (Kepribadian). Konsep 3B ini sebenarnya hanya untuk memoles kontes kecantikan agar diterima banyak kalangan, karena saat itu masih banyak pihak menolak kontes tersebut, bahkan hingga sekarang. Penyebabnya tentu saja karena kontes kecantikan dinilai hanya meng-ekploitasi perempuan. Hingga saat inipun kontes kecantikan masih ditolak para aktivis perempuan di beberapa negara.
Pada tahun 1952 sebuah perusahaan pakaian dalam di Amerika mencoba untuk mencari cara mempromosikan produknya dengan menggelar Miss Universe. Tentu para peserta wajib berbusana bikini agar menarik minat pembeli pakaian dalam tersebut. Pada tahun 1996 Donald Trump membeli hak kontes tersebut untuk ditayangkan di sebuah televisi.


Awal Keikutsertaan Indonesia dalam Ajang Miss World
Indonesia mulai mengikuti kontes kecantikan kelas dunia pada tahun 1982 dengan mengirimkan wakilnya, yakni Andi Botenri, secara diam-diam karena di dalam negeri kontes kecantikan semacam itu masih banyak pihak yang menolak. Tahun berikutnya, 1983, Titi DJ dikirim diam-diam untuk mewakili Indonesia dalam kontes Miss World di London Inggris. 
Pengiriman diam-diam tersebut dilakukan karena sebelumnya Dr. Daoed Joesoef, saat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 1977-1982, menyatakan secara terbuka penolakannya terhadap segala jenis pemilihan kontes kecantikan. Daoed Joesoef menilai kontes kecantikan hakikatnya adalah sebuah penipuan dan pelecehan terhadap perempuan. 
Kontes kecantikan hanya untuk meraup keuntungan bisnis perusahaan kosmetika, pakaian renang, rumah mode, atau salon kecantikan, yang bertujuan mengeksploitasi kecantikan perempuan sebagai primitive instinct dan nafsu dasar laki-laki, serta kebutuhan akan uang untuk hidup mewah. Ia menolak habis-habisan kontes kecantikan, meski dirinya lulusan luar negeri yang berpandangan liberal.

Pada tahun 1992, kontes kecantikan nasional bertitel Puteri Indonesia diizinkan pemerintah karena masih dianggap sopan. Namun sejak tahun 1997, kontes Puteri Indonesia dilarang Presiden Soeharto karena ajang pamer aurat itu disalahgunakan penyelenggara. Ini terjadi karena setahun sebelumnya, penyelenggara secara diam-diam menjadikan kontes tingkat nasional tersebut sebagai ‘batu loncatan’ untuk mengirim pemenangnya, yaitu Alya Rohali untuk mengikuti kontes Miss Universe 1996.
Suasana berubah justru ketika tahun 2000, di masa pemerintahan Gus Dur, kontes Puteri Indonesia kembali diizinkan, namun pemenangnya tidak dikirim ke kontes Miss Universe maupun Miss World. Kebijakan ini tetap dipertahankan sewaktu Megawati memimpin negara ini. Sedangkan pada pemerintahan saat ini, pemenang kontes Puteri Indonesia tidak dilarang, bahkan cenderung didukung untuk mengikuti kontes pamer aurat sejagad.


Mengapa Harus Ditolak?
Kontes kecantikan, apapun namanya, Miss World, Miss Universe, Miss Indonesia, Puteri Indonesia, None Jakarta, Putri Solo, Miss Hijab, dan seterusnya, layak untuk ditolak karena berbagai alasan.

1. Perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk Menutup Aurat dan Menahan Pandangan
“Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu, dan isteri-isteri orang Mukmin: ‘Hendaklah mereka menjulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Al Ahzab: 59)

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’ Katakanlah kepada wanita yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya.’” (QS An Nur: 30-31)

2. Perintah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk Menahan Pandangan
Dari Buraidah Radhiyallahu ‘Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Wahai ‘Ali, janganlah kamu mengikutkan pandangan dengan pandangan. Sesungguhnya bagimu hanyalah pandangan yang pertama, dan bukan yang setelahnya.” (HR. At-Tirmidzi no. 2777, Abu Dawud no. 2149, hasan)

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Telah dituliskan atas Bani Adam bagian dari zina yang pasti ia melakukannya, tidak bisa tidak. Maka, zina kedua mata adalah melihat (yang diharamkan), zina kedua telinga adalah mendengar (yang diharamkan), zina lisan adalah berkata-kata (yang diharamkan), zina tangan adalah memegang (yang diharamkan), zina kaki adalah melangkah (ke tempat yang diharamkan), hati berkeinginan dan berangan-angan, dan kemaluan membenarkan itu semua atau mendustakannya.” (HR Al Bukhari no. 6243 dan Muslim no. 2657, dan ini adalah lafazh Muslim)

3. Tabarruj (Berhias) Seperti Orang Jahiliyah
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)

4. Tasyabbuh (Meniru) Gaya Hidup Orang Kafir
Dari Abdullah bin Amr bin Al Ash Radhiyallahu Anhu, dia berkata: “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ‘Bukan termasuk golongan kami orang yang menyerupai kaum selain kami.’” (HR. At Tirmidzi no. 2695)
Dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk darinya”. (HR. Abu Daud no. 4031, shahih)

Dari Abu Sa’id Al Khudri, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Kalian pasti akan mengikuti langkah-langkah orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal atau sehasta demi sehasta, sampai walaupun mereka masuk ke dalam lubang biawak, kalian pun memasukinya.” Para shahabat bertanya: “Apakah yang dimaksud adalah Yahudi dan Nashara?” Beliau menjawab: “Siapa lagi (kalau bukan mereka)?” (Muttafaqun ‘Alaihi)

5. Simbol Penjajahan atas Agama Islam
Dalam The Protocols of The Learned Elders of Zion pasal 13-14, yang dianggap data otentik rencana kaum Yahudi Zionis membentuk Tata Dunia Baru disebutkan, “Kita dirikan sebanyak mungkin tempat pembangkit maksiat. Kita juga perbanyak reklame di koran atau majalah, guna menyeru mereka agar masuk dalam arena kontes Ratu Kecantikan, atau berkedok kesenian dan olahraga. Hiburan semacam itu akan banyak melalaikan mereka dari mengurusi permasalahan kita, yang mungkin akan membuat pertentangan antara kita dan mereka. Apabila dunia telah dikuasai, maka tidak dibenarkan agama-agama selain Yahudi untuk berkembang. Karena kitalah bangsa termulia dan agama Yahudi adalah agama pilihan Allah.”

6. Menjadikan Perempuan sebagai Komoditas Ekonomi
Dalam pandangan Barat, mereka memandang perempuan dengan pandangan terbuka. Hingga terbuka segala-galanya, pakaiannya, dan auratnya dilihat sebagai simbol keindahan. Padahal inilah simbol penghinaan. Ideologi kapitalisme telah menjerat perempuan sebagai mahkluk cantik yang dipertontonkan. Kontes kecantikan menjadikan perempuan dan tubuhnya sebagai barang dagangan di atas panggung, catwalk, majalah, koran, dan televisi. Kecantikan dan tubuh perempuan peserta kontes dijadikan alat promosi industri rating media, industri alat komestik, dan industri fashion.

7. Dusta Konsep 3B (Brain, Beauty, and Behavior)
Konsep 3B dalam kontes kecantikan, yakni Brain (kecerdasan), Beauty (kecantikan), dan Behavior (kepribadian), adalah konsep dusta untuk membungkus kontes semacam ini agar diterima masyarakat. Kita akan bertanya-tanya, dalam kontes yang hanya dilakan beberapa hari, bagaimanakah menilai kecerdasan, kecantikan, dan kepribadian? Apakah ada tes IQ atau ujian Matematika? Tidak. Yang dinilai hanyalah satu konsep saja, yakni kecantikan. Meskipun para juri mengatakan bahwa para kontestan dinilai dengan konsep 3B, mengapa para finalis tetaplah mereka yang cantik dalam pengertian umum saja?

Gagalnya Ajang Miss 2013 = Gagalnya Upaya Liberalisasi
Penolakan terhadap ajang Miss World 2013 harus terus dilakukan. Selama ini dengan "hanya" mengirimkan duta kontes kecantikan tingkat internasional saja sudah ditentang masyarakat, khususnya umat Islam. Apalagi bila penyelenggaraannya di Indonesia. Dengan penerimaan Indonesia atas Miss World akan meneguhkan opini bahwa Islam tidak mempermasalahkan  eksistensi perempuan melalui kontes kecantikan, mengingat posisi Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Hal ini akan menjadi model bagi negeri-negeri muslim lain agar lebih toleran dan terbuka terhadap ¨kemajuan¨ kaum perempuan. Dari sinilah dijajakan pemahaman tentang kebebasan berekspresi dan gaya hidup hedonis. Pemenang kontes kecantikan akan menjadi ikon bagi perempuan, termasuk para muslimah dalam memandang makna kebahagiaan hidup, yakni berupa kecantikan, ketenaran dan berlimpahnya materi. Sehingga sangat jelas terlihat adanya upaya liberalisasi perempuan di Indonesia. Umat Islam sudah seharusnya waspada dan berupaya untuk menggagalkannya sebagaimana yang diperintahkan Baginda Rasulullah saw. :
عَنْ أَبِي سَعِيْد الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ :
 مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ
Dari Abu Sa’id Al Khudri radiallahuanhu berkata : Saya mendengar Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Siapa yang melihat kemunkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman. (RiwayatMuslim)
Alasan ¨tanpa bikini¨ tidak bisa diterima, mengingat ajang kontes kecantikan bukan sekadar masalah bikini. Kontes kecantikan adalah bagian dari industri kapitalisme, dimana perempuan menjadi ujung tombaknya. Perempuan cantik diorbitkan untuk mendongkrak image sebuah produk. Mereka menjadi pion-pion para sponsor yang terlibat dalam ajang tersebut. Kontes kecantikan tidak akan mendatangkan kehormatan bagi kaum perempuan. Sebaliknya, kontes ini justru merontokkan harkat dan martabat kaum perempuan. Perempuan kembali hanya dilihat dari segi penampilan fisiknya saja.
Pandangan ini sangat bertolak belakang dengan Islam. Islam memandang wanita sebagai manusia terhormat dan mulia yang wajib mendapat perlindungan. Islam menjaga wanita dengan mensyariatkan agar wanita menutup auratnya dari laki-laki yang bukan mahramnya, serta melarang bertabarruj. Meski begitu, Islam tetap membolehkan wanita untuk beraktivitas yang tidak menyalahi fitrahnya. Islam membolehkan interaksi pria dan wanita dalam hal-hal tertentu yang umum. Meskipun ada aturannya, diantaranya laki-laki dan wanita harus menjaga pandangannya. Wanita pun dihargai bukan dari penampilan fisiknya,melainkan dari keshalihan dan ketakwaannya. Hal ini menjadikan para wanita berfokus kepada amal-amal kebaikan yang membawanya kepada derajat takwa, dan terjaga. Islam mencegah segala hal yang dapat menjadikan perempuan sebagai obyek bisnis ataupun seksual. Namun, perlindungan Islam ini tak mungkin dilakukan oleh individu saja melainkan harus oleh negara. Maka, kebutuhan akan penerapan syariat Islam dalam bingkai negara Khilafah sudah sangat mendesak. Karena ini satu-satunya jalan untuk menjaga perempuan dan mencegah lebih banyak kemunkaran yang terjadi.

Wallahu a’lamu bishshawabi

*Ditulis oleh Meivy Yusuf untuk Catatan Hati Titie Surya 



 

3 komentar:

Budhi Insan said...

Ini mantab.. komplit banget
memberi solusi yang tepat dan makin menguatkan untuk menolak segala bentuk kontes Ratu-ratuan

walau tidak selengkap artikel diatas, saya juga pernah menulis artikel sebagai wujud penolakan terhadap kontes kecantikan, karena menurutku wanita itu diciptakan sudah menjadi makhluk yang cantik.

http://www.mediarobbani.com/2013/04/apa-yang-kau-cari-muslimah_21.html

Santi Dewi said...

ulasannya keren dan lengkap, saya suka dan setuju

Elsa said...

bener bener....
saya setuju

meskipun dampaknya akan bagus buat periwisata indonesia khususnya bali, tapi kan kalo mau promosi wisata bisa dengan cara lain.... tidak harus dengan memamerkan wanita yaaa

Post a Comment

Untuk mempererat persahabatan, tinggalkan jejakmu di tulisan ini ya sahabat. Terima kasih

Followers

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | 100 Web Hosting