Monday, May 11, 2015

Awas Ada Setaaan!


Di masa kanak-kanak, para orangtua kerap melarang anak-anaknya  keluar rumah pada waktu maghrib. Dengan kalimat andalan, “Jangan keluar kalau maghrib nanti dibawa wewe gombel." Atau, “Awas looh! Nanti kamu diculik genderuwo kalau keluyuran waktu maghrib. Awas ada setan tuuuh!"

Apa sebenarnya yang terjadi di waktu maghrib? Sampai para orangtua mengultimatum seperti itu?. Apakah benar hantu, wewe gombel, genderuwo dan segala jenis setan-setanan eksis dan benar adanya? Sehingga jadi senjata andalan untuk menakuti-nakuti anak kecil supaya patuh tanpa reserve atas perintah ayah ibu nya?.

Berdasarkan kajian dari sudut pandang agama, ternyata Rosululloh Muhammad SAW melarang keluar pada waktu maghrib berdasarkan hadits berikut :
“Dari Jabir RA, Rosululloh SAW bersabda, "Ketika malam turun, dekatkanlah anak-anak kalian kepadamu.  Karena waktu itu syaithan berkeliaran.  Sejam kemudian Kalian dapat melepaskan mereka. Dan tutuplah pintu-pintu rumahmu dan sebutlah nama Allah. Padamkanlah lampu dan sebutlah nama Allah. Tutuplah minumanmu dan sebutlah nama Allah. Tutuplah juga bejanamu dan sebutlah nama Allah, sekalipun hanya dengan meletakkan sesuatu di atasnya." (HR.Bukhari).

Dari hadits tersebut dijelaskan bahwa, ketika malam turun, antara waktu maghrib dan isya ( perhatikan kata sejam kemudian) Kita dianjurkan untuk tidak keluar rumah untuk kebaikan diri sendiri. Selain itu hadits tersebut juga mengajarkan untuk menutup pintu, minuman dan setiap wadah yang ada dengan mengucap basmalah. Sebagai upaya menghindarkan diri dan keluarga dari gangguan setan. Sementara memadamkan lampu dengan menyebut nama Allah adalah sebuah pelajaran untuk mendapatkan tidur yang berkualitas selepas waktu isya. Karena dengan memadamkan lampu tubuh akan mudah relaks dan tidur lebih cepat sehingga tubuh akan mengeluarkan zat melatonin yang mampu melakukan self healing dari berbagai penyakit, dan membangun sistem imun alami. Anjuran untuk tidur selepas isya adalah agar kita bisa bangun di pertiga malam terakhir untuk sholat tahajud.

Sementara berdasarkan kajian ilmu medis timur yang dikenal dengan akupunktur, ditemukan bahwa waktu maghrib identik dengan spektrum gelombang warna merah. Waktu di mana setan dan iblis memiliki tenaga maksimal disebabkan warna merah adalah gelombang frekuensi mereka. 

Larangan keluar rumah di waktu maghrib juga berguna bagi kesehatan frekuensi otak, otot dan tulang. Karena pada waktu maghrib, tenaga kerja jantung yang mengandung unsur api sebagai salah satu elemen lima unsur alam dalam teori yin dan yang, sedang berada dipuncak. Jantung berhubungan dengan darah (sie). Dan pembuluh darah mempengaruhi kerja otot dan tulang. Ketidak maksimalan kerja jantung akan mengakibatkan seseorang mudah terkena rheumatoid arthritis ( rematik) dan osteoarthrosis (nyeri tulang). Itulah mengapa sebaiknya menghindari mandi antara waktu maghrib dan isya. Bukan air yang menyebabkan seseorang terkena rematik jika mandi di waktu tersebut, melainkan kondisi yin yang tubuh yang tidak seimbang. Berdasarkan kajian tersebut, selayaknya kita menjadikan waktu maghrib untuk menjalin komunikasi transenden dengan Sang Pencipta dengan sholat dan dzikir, untuk menyerap tenaga alam dan menguatkan Qi=Ci Jantung, agar mampu mengalirkan darah dan oksigen ke otak dan memberi kekuatan pada otot dan tulang. 

Kembali pada masalah tidak boleh keluar di waktu mahgrib, selayaknya tidak hanya berlaku untuk anak-anak namun juga bagi kita yang sudah dewasa. Bagaimanapun menghentikan sejenak aktivitas di luar rumah( bagi mereka yang bekerja di luar) dan mampir ke masjid untuk sholat maghrib adalah upaya menghindarkan diri, tidak cuma dari gangguan setan secara psikis, tapi juga secara pisik mencegah diri dari kecelakaan. Karena gelombang warna merah akan sangat berbahaya jika bertumbukan dengan cahaya yang menyilaukan mata, baik dari sinar lampu jalanan, atau sorot lampu kendaraan yang menyebabkan banyak terjadi kecelakaan di waktu maghrib.

Sementara bagi bayi, balita dan anak-anak kita, larangan keluar rumah memberi pelajaran dan membiasakan anak menjalani pola hidup sehat. Alih-alih membiarkan anak keluar rumah atau justru orangtua mengajak anak jalan-jalan waktu maghrib, lebih baik jika anak diajak sholat berjamaah, belajar bersama, dan mendongeng. Terlebih bagi para bayi dan balita yang masih peka dan dalam masa keemasan memori dan mengimitasi banyak hal. Kebiasaan baik yang kita ajarkan, akan menjadi sebuah proses pembelajaran yang tersimpan sebagai file di alam bawah sadar. Kelak akan membantu mereka untuk mempelajari sesuatu yang lebih rumit seiring pertambahan usianya. Otak mereka sedang berkembang dengan pesat di usia keemasannya, jangan cederai sinap-sinap (jaringan penghubung antar otak) mereka dengan membawa ke dalam pusaran spketrum warna di mana setan dengan segala kekuatannya menyusupkan bisikan-bisikan halus untuk merusak kemampuan otak ananda tercinta. ,

Pembiasaan polah asuh dan pola hidup yang baik dari orangtua, akan menjadi kebiasaan yang tertanam di dalam diri seorang anak. Dengan demikian, tidak perlu lagi menakuti-nakuti anak dengan segala cerita mistis hantu-hantuan, yang justru akan membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang penakut dan lemah. Bagaimanapun, upaya baik untuk menjaga dan mendidik keluarga tercinta, adalah keinginan setiap orangtua. Mari jadikan waktu lebih berharga dalam setiap detik kehidupan yang diberikan selama nyawa masih melekat di jiwa.


*Duri Kepa, 12 Mei 2015
*Sebuah recycle tulisanku yang pernah dipublish di www.jinggapublishinghouse.com
*Diolah dari berbagai referensi. 



2 komentar:

Lidya Fitrian said...

anakku ke masjdi kalau margib mbak, kalau bapaknya pulang cepat sama-sama ke masjidnya. Allhamdulilah keduanya gak takut dan gak pernah ditakuti soal setan.

Titie Surya said...

Alhamdulillah, Mbak Lidya :)

Post a Comment

Untuk mempererat persahabatan, tinggalkan jejakmu di tulisan ini ya sahabat. Terima kasih

Followers

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | 100 Web Hosting