Berbilang bulan merinduimu hingga angin selalu saja bertanya, ke mana kukirimkan rindumu padanya?
Berkali purnama kutitipkan salam untukmu, hingga ia bertanya ke mana kuhamparkan kehangatan salam kasihmu pada langkah tak bertemu jejak.
Beratus tanya kusisipkan di arakan mega-mega, di mana awan menggulung dan menyembunyikan sejuta kisahmu?
Aku tak lelah menantimu, hingga sapamu mengusik relung telingaku sore itu.
Mencipta janji sebuah pertemuan siang menjelang sore di Blok M Plaza
Lalu ketika waktu menautkan kita pada sore kemaren. Ingin kupeluk erat dirimu dalam temaram cahaya di sudut resto Pho 24 yang kau pilih untuk membagikan sejuta ceritamu padaku.
Aku terperangah, marah, kecewa, geram dan entah apalagi nama rasaku yang kurasa pepat menyesakkan dada kala perlahan semuanya mengalir lewat tuturmu.
Bertutur tentang kepiluan yang merejam hari-harimu
Berkisah tentang cinta yang patah dan meninggalkan luka di sanubarimu
Bercerita tentang harapan masa depan yang perlahan kau bangun di atas puing reruntuhan yang satu persatu kau rekatkan dalam jalinan asa dan untaian doa
Aku ingin memelukmu dalam pilu yang kelu
Aku ingin mengalirkan sejumput semangat meski telah kau jemput sendiri pada tulisan usangku di sebuah halaman berdebu yang bahkan tak lagi kuingat
Aku ingin menangis bersama segala aliran resahmu yang kau percayakan pada genggam tanganku
Maafkan aku, jika kufikir semula dirimu bertahta di atas menara gading
Maafkan aku, jika semula kufikir kau bahagia dengan dia yang mencintaimu dan kau cintai.
Maafkan aku, jika aku berfikir kau bahagia di ujung sana
Tapi kau benar, tak perlu meratapinya lebih lama. saatnya berdiri di atas segala kemampuan diri.Dan aku bangga menemukanmu yang lebih dewasa dalam tutur dan kata. Lebih matang dalam bersikap dan memandang setiap masalah.
Aku cuma ingin kamu tahu, bahwa kamu tak pernah sendiri
Aku selalu di sini menantimu, menanti setiap jalinan kisahmu
Seperti bintang, kutahu kau ada meski entah di mana
Maka seperti bintang juga, aku akan selalu ada buatmu
Meski akhirnya jika cuma ada satu bintang, Berbagi dan bersisian
Maka itu adalah kau dan aku, dalam jalinan cerita tak bersekat
Pagi ini kutuliskan sebagian rasa yang kuendapkan tadi malam
Berharap dalam doa pagi untuk semua kebahagiaanmu
Bahagia yang tak selayaknya sebatas kelimpahan materi
Tapi bahagia hakiki di atas segala cinta pada yang Maha Mencinta
Dan kuyakin, kamu akan kembali pada barisan jalan kenangan yang semalam kita susuri bersama sepanjang Blok M ke Pondok Indah lewat Bintaro hingga Pondok Aren.
Dengan segala ketegaran dan kemampuan yang kau punya. Aku percaya suatu hari kau akan menemukan kepik yang baru. Yang lebih baik dan lebih merah, seperti merahnya bara semangat di hatimu. Peluk sayang dan cintaku untukmu kutitipkan pada malaikat penjaga hari.
*Buat seorang sahabat. Terima kasih buat mempercayaiku menyimpan sejuta ceritamu
Pondok Aren, 7 November 2011
0 komentar:
Post a Comment
Untuk mempererat persahabatan, tinggalkan jejakmu di tulisan ini ya sahabat. Terima kasih