Wednesday, August 29, 2012

Mengemas Bayangmu


Pada gerimis hati kau datang
Bawakan segumpal harap di jelang petang
Katamu untuk melingkis biru
Dari hati yang beku

Di siang benderang kau menghilang
Tanpa berita apalagi surat terlayang
Sementara buhul hati belum lagi terurai
Masih serupa benang berkelindan masai

Sudah kubilang padamu dulu
Jangan sentuh apapun meski kau mau
Karena ia fragile serupa kaca
Mudah berderai dan pecah

Pergilah ... jika itu maumu sudah
Jangan lagi peduli pada gemeretak patah
Biarkan saja, ia kan kembali lesat dan tegak
Bersama panah waktu yang tak henti berdetak

Pergilah ... jangan lagi peduli pada pendar jingga kala
Ia kan teduh  dalam pelukan malam
Biarkan saja ia dirangkul sang candra
Untuk melesapkan luka pada pusaran kelam

Jangan tolehkan lagi pandangmu
Karena biru telah kembali beku
Tak peduli pada tatap sayumu
Yang ada cuma kelu memilin kalbu

*TMA, 28 Agustus 2012

5 komentar:

tiek_purnomo said...

Selamat siang ibuuu, dah lama gaa baca puisi dari ibuu
puisi ini jadi obat kangen buat sayaaa :)

Titie Surya said...

Hai Tiek ... senang bisa mengobati kangenmu. Apa khabar? mohon maaf lahir batin ya :)

tiek_purnomo said...

Insyaalloh kabarnya baik buu, sama2 buu taqobbalallahu minna wa minkum :)

Lidya Fitrian said...

malem mbak, susah saya mengartikan puisi :)

outbound Malang said...

salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
jujur dalam segala hal tidak akan mengubah duniamu menjadi buruk ,.
ditunggu kunjungan baliknya gan .,.

Post a Comment

Untuk mempererat persahabatan, tinggalkan jejakmu di tulisan ini ya sahabat. Terima kasih

Followers

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | 100 Web Hosting